Mengenal Teknologi Pengulitan Berbagai Jenis Ikan
Kulit ikan juga harus dikumpulkan terlebih dahulu dalam jumlah yang memadai untuk diproses di industri penyamakan, oleh karena itu diperlukan teknologi pengawetan kulit agar kulit tidak membusuk sebelum sampai di industri penyamakan. Seperti halnya daging, kulit ikan banyak mengandung senyawa protein dan lemak yang sangat mudah busuk. Bila kulit ikan sudah menurun mutunya, penyamakan akan menghasilkan kulit yang mudah robek. Penyamakan kulit dapat dilakukan menggunakan bahan baku kulit yang masih segar ataupun yang sudah diawetkan. Pada prakteknya, menyamak kulit menggunakan kulit segar tidak praktis karena suplai bahan baku tidak teratur, oleh karena itu diperlukan teknologi pengulitan dan pengawetan kulit untuk melengkapinya. Teknologi pengulitan dan pengawetan kulit dapat diterapkan pada skala rumah tangga, UKM atau industri kecil, yang akan memasok hasil produksinya kepada industri yang menerapkan teknologi penyamakan kulit.

Pengulitan Ikan Hiu

- Ikan hiu utuh dicuci dengan air bersih di atas meja pengolahan atau lantai yang bersih dan datar, kemudian dipotong bagian-bagiannya secara berurutan. Bagian pertama yang harus dipotong adalah sirip, kemudian ekor dan kepala.
- Ikan yang telah terpotong kemudian didiamkan hingga darah mengalir keluar sampai habis.
- Setelah itu, ikan tanpa kepala, sirip dan ekor dicuci dengan air sampai bersih.
- Selanjutnya tubuh ikan ditoreh sepanjang garis punggung sedalam 2 sampai 4 cm.
- Kemudian kulit dilepaskan secara hati-hati dengan menggunakan pisau tajam yang ujungnya tidak runcing.
- Perlu diperhatikan bahwa kulit harus diupayakan tidak tersayat atau terluka, atau robek, bila perlu sedikit bagian daging boleh tertinggal pada kulit untuk kemudian dibersihkan, dari pada berusaha menghilangkan semua bagian daging tapi melukai bagian kulit.
Cara pengulitan ikan pari diawali dengan mencuci ikan dan meletakkan di meja pengolahan atau lantai yang bersih dan datar. Ekor ikan kemudian dipotong. Selajutnya dibuat torehan melingkar dengan pisau tajam mengikuti garis sisik yang terdapat pada permukaan kulit pari bagian punggungnya. Torehan pisau diupayakan sedalam 1 sampai 2 cm, sedangkan jarak torehan pisau dari tepi sisik kira-kira 0,5 sampai 1 cm.
Tahap selanjutnya adalah pelepasan kulit dari daging. Pelepasan kulit harus dilakukan secara hati-hati dengan menyayat daging di bawah kulit sambil menarik kulit dari badan ikan, bila perlu tinggalkan daging seperlunya
untuk dibersihkan kemudian.
Teknologi Pengulitan Ikan Kakap (atau ikan kecil lain sejenis)
Setelah dicuci, ikan kakap utuh dibersihkan dan dibuang sisiknya atau boleh juga tanpa dibuang sisiknya, lalu dicuci dengan air bersih dan diletakkan di atas meja pengolahan. Ikan kemudian dipotong dalam bentuk filet pada sisi kiri dan sisi kanan. Kulit yang menempel pada setiap fillet kemudian dilepaskan dengan menyayat secara hati-hati bagian daging yang menempel.
Sumber :
Anonymous. 2013. Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar