Teknik Budidaya Kodok Lembu
Media Penyuluhan Perikanan - Kodok lembu atau bullfrog (Rana catesbeiana Shaw) adalah salah satu dari sekian banyak komoditas perikanan air tawar yang menjanjikan devisa bagi negara.
Kodok ini berasal dari Amerika Utara. Sejak tahun 1983 telah dilakukan upaya pengembangannya di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Dibandingkan dengan kodok lokal, kodok lembu sifatnya lebih jinak, lebih mudah dibudidayakan dan dapat mencapai ukuran besar (500 s/d 600 gr/ekor). Menurunnya populasi kodok hijau di alam sebagai akibat dari penangkapan yang berlebihan, akan memberikan prospek yang baik terhadap pengembangan budidaya kodok lembu, untuk mencukupi kebutuhan baik dalam negeri maupun ekspor tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
BIOLOGI
Klasifikasi kodok lembu sebagai berikut :
Stadia percil sampai dewasa banyak memakan makanan yang bergerak (serangga, cacing tanah, belatung, ulat dan ikan kecil) atau pakan buatan (pellet).
PEMBENIHAN
Wadah Pemijahan
Kodok ini berasal dari Amerika Utara. Sejak tahun 1983 telah dilakukan upaya pengembangannya di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Dibandingkan dengan kodok lokal, kodok lembu sifatnya lebih jinak, lebih mudah dibudidayakan dan dapat mencapai ukuran besar (500 s/d 600 gr/ekor). Menurunnya populasi kodok hijau di alam sebagai akibat dari penangkapan yang berlebihan, akan memberikan prospek yang baik terhadap pengembangan budidaya kodok lembu, untuk mencukupi kebutuhan baik dalam negeri maupun ekspor tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
BIOLOGI
Klasifikasi kodok lembu sebagai berikut :
- Kingdom : Animal
- Phylum : Chordata
- Sub.Phylum : Vertebrata
- Class : Amphibi
- Sub.Class : Anuromorpha Super ordo : Salientia
- Ordo : Anuras (Anura/Salientia)
- Sub. Ordo : Displasiooela
- Family : Ranidae
- Sub.Family : Raninae (True Frog)
- Genus : Rana (True Frog)
- Species : Rana catesbeiana Shaw
Stadia percil sampai dewasa banyak memakan makanan yang bergerak (serangga, cacing tanah, belatung, ulat dan ikan kecil) atau pakan buatan (pellet).
PEMBENIHAN
Wadah Pemijahan
- Bak pemijahan dapat dibuat dari bahan semen, fibreglass, plastik dan sebagainya.
- Ukuran bak minimal 1 X 1 X 1 m .
- Bak pemijahan dapat berbentuk segi empat, lingkaran atau bujur sangkar.
- Persiapan pemijahan : pengeringan (1 s/d 2 hari), pencucian bak, untuk memberi kesan alami diberi eceng gondok atau tanaman air lainnya.
- Pengisian air dilakukan hingga 30 cm dan dibiarkan mengalir selama pemijahan (seperti pancuran).
- Pemasukan induk matang kelamin jantan dan betina dengan perbandingan jantan : betina =1:1.
- Pada kondisi baik, kodok memijah dalam waktu 3 s/d 5 hari dan bila lebih dari tujuh hari tidak memijah induk harus diangkat.
- Lingkungan tempat memijah harus sunyi.
- Proses penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara: di bak pemijahan, dengan cara induk dipindahkan atau pemindahan telur ke tempat penetasan.
- Bak penetasan dapat berupa semen, fibreglass, dan lain-lain.
- Telur kodok akan menetas dalam waktu 36 s/d 48 jam pada suhu 28 s/d 30° C.
- Berudu dipelihara selama 3 s/d 4 bulan dengan kepadatan 1 s/d 3 ekor/liter air.
- Pakan tambahan berupa pellet yang dihaluskan diberikan selama masa pemeliharaan.
- Bila berudu sudah tumbuh kaki belakang, diberikan tempat untuk bertengger (eceng gondok, bambu).
A. Wadah Pembesaran
- Bak semen, fibreglass atau plastik yang ukurannya bervariasi minimal 1X1X1m3.
- Untuk menghindari sinar matahari langsung, sebaiknya diberi atap.
B. Pemeliharaan Percil
- Persiapan meliputi pengeringan, pembersihan dan pengisian air.
- Padat penebaran percil 50 s/d 100 ekor/m2 , ukurandiusahakan seragam.
- Pemberian pakan tambahan dengan kadar protein 30 % berupa pellet terapung sebanyak 3 % biomas per hari dan frekuensi pemberian 3 s/d 5 kali per hari.
- Lama pemeliharaan 2 s/d 3 bulan dari s/d 15 gr/ekor mencapai 100 s/d 150 gr/ekor.
- Produksi kodok ukuran konsumsi mencapai 8 kg/m2 , dalam waktu 4 bulan ukuran kodok 4 s/d 5 ekor/kg.
- Padat penebaran kodok yang berukuran 200 gr/ekor adalah 20 ekor/m .
- Pemberian pakan tambahan berupa pellet terapung yang mengandung 30% protein sebanyak 3 s/d 5% biomas per tiari dan frekuensi pemberian pakan 3 s/d 5 kali perhari.
- lama pemeliharaan 4 s/d 6 bulan mencapai ukuran 400 s/d 600 gr/ekor.
- Pada fase berudu terdapat sejenis bakteri pada ekor yang luka berwarna temerahan. Pencegahan dilakukan tengan melakukan perendaman PK atau KMn 02 10 s/d 20 ppm selama 15 menit.
- Pada fase percil sampai dewasa penyakitnya borok, ambeien dan kelumpuhan akibat gigitan kodok lain.
- Pencegahan dengan menjaga lingkungan yang baik dan makanan yang cukup.
- Predator berudu atau percil di alam adalah ular, kepiting, belut, ikan liar dan burung.
- Pada fase dewasa sampai calon induk penyakitnya adalah kaki merah, kelumpuhan, perut kembung. Pencegahannya dengan sanitasi lingkungan dan pemberian makan yang bervariasi (buatan dan alami).
Referensi:
http://e-bisniss.blogspot.com/2012/01/teknik-budidaya-kodok-lembu.html
STPP Bogor, 2005. Informasi Teknologi Perikanan. Jurusan Penyuluhan Perikanan STPP Bogor.
0 komentar:
Posting Komentar