Teknik Budidaya Udang Galah Bersama Padi (UGADI)
Media Penyuluhan Perikanan - Sawah ugadi adalah sistem budidaya terpadu tradisional antara udang galah dan tanaman padi di sawah. Ugadi dapat dilakukan secara tumpang sari (ikan bersama padi), penyelang (saat menunggu tanam padi). Sebaliknya dengan sistem ugadi, petani bisa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya produktifitas lahan, memperoleh pendapatan dari panen padi dan udang galah dan berkurangnya biaya produksi.
Dalam persiapan lahan, tanah diolah dengan sempurna sampai kedalaman 15-20 cm sampai perbandingan lumpur dan air1 : 1. Pematang dibuat padat dan kokoh agar tidak mudah bocor dan longsor. Ukuran lebar dasar pematang 40-50 cm, lebar atas 30-40 cm dan tinggi 30-40 cm. Pematang dibersihkan dari gulma agar tidak menjadi sarang hama padi maupun ikan. Caren dibuat sebelum pengolahan tanah dimulai. Fungsi caren sebagai media hidup udang galah, tempat memberi makan, memudahkan udang galah bergerak ke seluruh petakan serta memudahkan panen.
PROSES PRODUKSI
Persiapan Lahan
Dalam persiapan lahan, tanah diolah dengan sempurna sampai kedalaman 15-20 cm sampai perbandingan lumpur dan air1 : 1. Pematang dibuat padat dan kokoh agar tidak mudah bocor dan longsor. Ukuran lebar dasar pematang 40-50 cm, lebar atas 30-40 cm dan tinggi 30-40 cm. Pematang dibersihkan dari gulma agar tidak menjadi sarang hama padi maupun ikan. Caren dibuat sebelum pengolahan tanah dimulai. Fungsi caren sebagai media hidup udang galah, tempat memberi makan, memudahkan udang galah bergerak ke seluruh petakan serta memudahkan panen.
Sarana
a. Benih Udang Galah
Benih udang galah yang digunakan sesuai dengan SNI Nomor 01-6486.2-2000, Benih udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas benih sebar. Kriteria kuantitatif larva, juwana dan tokolan adalah sebagai berikut :
Kriteria Kuantitatif Larva, Juwana dan Tokolan
No | Kriteria Kuantitatif | Tingkatan Benih | ||
Larva | Juwana | Tokolan | ||
1. | Umur (maks) | 2 | 30 | 100 |
2. | Panjang total (mm) | 0,3- 0,32 | 10,4- 10,9 | 25-30 |
3. | Bobot badan (g) | - | 0,002 | 0,5-5,0 |
4. | Kesehatan/bebas penyakit (%) | 70 | 70 | 80 |
5. | Keseragaman populasi | 80 | 80 | `80 |
6. | Perkembangan duri roetrum (%) | - | 100 | 100 |
Benih udang galah kelas benih sebar tersebut memiliki ciri-ciri yaitu warna tubuh transparan,
kecoklatan atau kehitaman, tidak pucat, punggung tidak berwarna keputihan atau kemerahan, gerakan berenang aktif (menentang atau menyongsong arus), ukurannya seragam, pertumbuhannya normal/ berimbang dengan umur pasca larva, serta respon terhadap rangsangan.
b. Benih Padi
Benih padi yang cocok untuk dikembangkan dalam sistem ugadi yaitu : benih viarietas unggul (bersertifikat), memiliki perakaran yang dalam, tahan genangan air, cepat beranan (bertunas), batang kuat dan tidak mudah rebah, pada awal pertumbuhan, daun tegak, tahan terhadap hama dan penyakit, produksi tinggi serta memiliki rasa yang enak dan disukai oleh masyarakat. Ada 3 (tiga) varietas padi unggul berdasarkan SK Ment an No.2015-2017/Kpts/SR.120/4/2011, yaitu : Varietas Inpari 14 Pakuan, Varietas 15 Parahyangan, Inpari 16 Pasundan.
Sistem Ugadi
Ada beberapa sistem Ugadi yang dikenal saat ini yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan lahan :
- Sawah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan penanaman padi dan pemeliharaan udang galah;
- Perbaikan saluran pemasukan dan pengeluaran, serta bisa dilengkapi dengan saringan yang terbuat dari kawat, bambu atau jaring;
- Pengolahan dan pembalikan tanah; Pengolahan lahan untuk penanaman padi serta pembuatan saluran keliling (kamalir), peninggian pematang dan pembuatan kobakan, dengan ukuran sebagai berikut:
Ø tinggi pematang 100 cm, lebar dasar 100cm, lebar atas 75 cm.
Ø Lebar saluran keliling 100 – 200 cm dengan kedalaman 50 cm.
Ø Ukuran kobakan 100 x 100 x 20 cm3, dilengkapi pembuangan air pipa PVC diameter 4 in.
b. Benih padi ditanam umur 20 (duapuluh) hari di persemaian. Jumlah tanam 2 (dua) batang padi dengan jarak tanam 20 cm.
c. Pemupukan padi dilakukan 1 (satu) kali dengan dosis 1,5 kg/100 m2 lahan sawah.
d. Benih udang galah yang digunakan tokolan ukuran bobot 6 – 8 gram/ekor, dilakukan setelah padi berumur 10 hari, dan padat tebar 5-10 ekor/m2.
e. Pemberian pakan udang galah dengan dosis 4% pada bulan pertama, bulan kedua 3%, bulan ketiga 2%, dengan frekuensi pemberian pakan 2 (dua) kali sehari.
f. Panen udang galah dilakukan pada umur 90 (Sembilan puluh) hari, sedangkan panen padi umur 100 hari.
Model Tanam Padi
Beberapa model tanampadi yang digunakan untuk budidaya ugadi antara lain :
a. Model jajar legowo : memiliki pola tanam padi dengan perbandingan 2:1, 4:1 dan 6:1. Artinya, setiap dua, empat dan enam baris padi yang ditanam di petakan sawah, diberikan satu baris kosong (tanpa benih padi).
b. Model tegel yang dilengkapi parit/caren Perbedaan model ini terletak pada jarak padi 20 cm, sehingga untuk ugadi harus dilengkapi dengan caren/parit. Berbagai letak caren/parit pada petakan sawah yaitu: caren/parit keliling, tengah, diagonal dan ada juga yang dilengkapi dengan petak pengungsian.
c. Model kolam dalam adalah model tanam padi jajar legowo atau tegel yang dilengkapi parit/caren dalam dengan ukuran caren lebar minimal 1 meter dan kedalaman 0,8-1 meter.
Pengendalian Hama Padi dan Hama Ikan
Secara biologis, udang galah dapat menekan perkembangan hama tanaman padi. Untuk mengantisipasi serangan hama padi pada daerah-daerah endemik, dapat digunakan pestisida alami seperti saponin (terdapat dalam biji teh), rotenon (terdapat dalam akar tumbuhan) dan nikotin (terdapat dalam daun tembakau) yang diberikan bersamaan dengan pemupukan dasar. Sedangkan untuk mengendalikan hama ular dapat dilakukan dengan meletakkan bubu perangkap di dalam petakan sawah.
ANALISA USAHA
Besarnya biaya yang tercantum dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap waktu menurut kondisi, besar usaha serta pasarnya.
Uraian | Unit | Satuan | Harga |
BIAYA INVESTASI | |||
Rumah Jaga dan Gudang | 1 | 2,000,000 | 2,000,000 |
Peralatan dan sarana | 1 | 500,000 | 500,000 |
Total | 2,500,000 | ||
BIAYA TETAP PER TAHUN | |||
Tenaga kerja 1 orang x 12 bulan | 1 | 750,000 | 9,000,000 |
Sewa petakan sawah selama 1 tahun (1.000 m3) | 1 | 1,000,000 | 1,000,000 |
Biaya Penyusutan | 1 | 585,000 | 585,000 |
Total | 10,085,000 | ||
BIAYA VARIABEL PER PER SIKLUS | |||
Persiapan dan perbaikan konstruksi | 1 | Paket | 1,500,000 |
Benih padi | 5 | Kg | 50,000 |
Tokolan | 10.000 | Ekor | 2,500,000 |
Pakan buatan | 240 | Kg | 2,160,000 |
Pupuk NPK | 15 | Kg | 37,500 |
Biaya panen | 1 | Paket | 500,000 |
Total | 6,747,500 | ||
PENERIMAAN | |||
Penerimaan padi (Rp.3000/kg) | 2,100 | Kg | 6,300,000 |
Penerimaan udang galah (Rp. 55.000/kg) | 498 | Kg | 27,390,000 |
KEUNTUNGAN | |||
Total penerimaan | 33,690,000 | ||
Total pengeluaran : | |||
Biaya tetap Rp. 10,085,000 | |||
Biaya variabel Rp. 6,747,500 | 17,332,500 | ||
Keuntungan (penerimaan-pengeluaran) | 16,357,500 |
SUMBER:
Direktorat Usaha Budidaya, 2013. Leaflet Budidaya Udang Galah Padi (UGADI). Direktorat Usaha Budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Jakarta.
http//djpb.kkp.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar